Dulu ketika
memasuki ujian akhir SMA, baru terasa bahwa ada kehidupan lain yang telah
menunggu didepan …. Masa-masa remaja akan dilewati, dan di sana telah menunggu
ambang kedewasaan dengan semua tantangan hidup.
Dan sejak akhir
SMA pula, aku mulai menyusun rencana-rencana ke depan, tentang kuliah dan
karir, terus terang, saat itu belum terpikir tentang suaatu kehidupan
pernikahan. Menunggu hasil UMPTN merupakan hal yang mendebarkan … apalagi
dengan gagalnya aku masuk ke STAN waktu itu. Membayangkan kakakku kuliah di
UNPAD, sepertinya ok banget!! Ga terlalu nyusahin orang tua dengan biaya kuliah
yang pada saat itu hanya Rp. 60.000,- per semester, disbanding perguruan tinggi
swasta, hitungan sudah per sks, belum lagi uang masuk yang berjuta-juta.
Alhamdulillah akhirnya aku bisa masuk UNPAD di Fakultas Hukum tahun 1990.
Perjalanan
dimulai, menargetkan diri sendiri untuk selesai kuliah sebenarnya tidak susah,
semua dikembalikan ke diri masing-masing. Waktu itu, standar kelulusan S1
adalah 5 tahun, pelan tapi pasti aq targetkan dalam diri, bawa aq mesti kelar
minimal 4 tahun. Allah memberiku berkah yang tidak terkira, aq bisa lulus di
tahun 94, kelulusan gelombang pertama di angkatanku.
Dulu, aq ingin
sekali menjadi hakim.. tapi papap kurang setuju aku terjun di bidang itu. Papap
menyarankan aku bisa jadi notaries, biar bisa buka kantor sendiri, sekalian
urus anak-anak… Benar juga, so… aq targetkan diri untuk memasuki kuliah
notariat setelah S1 ku selesai. Oktober ‘94 aku diwisuda, siapa sangka ternyata
pada tahun yang sama di Bulan Desember aku memasuki kehidupan pernikahan,
usiaqu waktu itu masih 22 tahun Pernikahan melupakan apa yang menjadi
targetku untuk memasuki kuliah di notariat. Tahun ’95 masuk Program Notariat di
UNPAD. Meski agak ‘lelet’ karena diseling cuti melahirkan, aku bisa
menyelesaikan notariatku dengan gelar Spesialis I (gelar baru ini keluar pas aq
lulus notariat, sebelum dengan gelar Candicat Notaris, CN).
Allah memang Maha
Kuasa … Dalam diri, aq menargetkan bahwa aq harus bisa jadi notaries pada usia
setelah 35 tahun … he… sekarang udah 36 tahun, tapi ga berarti lewat target.
Kondisi kantor memang membuatku agak ‘melupakan’ apa yang jadi cita-citaku dulu
.. kondisiqu sekarang lebih memberikan peluangku untuk mencapai target yang
sempat tertunda. Allah membuka pikiranku setelah usia itu … Ga ada salahnya
memulai dari sekarang, mencoba belajar lagi, mulai rajin cari
perundang-undangan, mencari info dari teman-teman yang sudah terlebih dahulu
menjadi notaries. Banyak pengalaman-pengalaman mereka yang harus aq telaah dan
pelajari kembali.
Sekarang, aq
harus kembali merencanakan kehidupanku, - dulu, kuliah dan karir -, karir,
anak-anak, masa depanqu dan anak-anak. Lebih menantang nh kayaknya .. But..
where do I begin ????
Dimulai dari
TITIK NOL ……Semoga Allah swt memberiku kemudahan untuk menjalani , HE KNOWS
WHAT THE BEST OF ME ..
0 comments:
Post a Comment