Sunday 24 August 2014

Menjadi Seorang Pria Kharismatik




Kemarin, sewaktu perjalan menuju Rumah Sakit Islam, Akang bertanya : Bunda, bagaimana menjadi seorang laki-laki yang kharismatik ? Aku tersenyum, pertanyaan ini tak pernah terpikir akan keluar dari seorang Adinandra di usia remaja sekarang ini. Otakku berpikir  keras, bagaimana menerangkan secara lugas dan "berwibawa" :-D 

Ada beberapa tulisan tentang "bagaimana menjadi seorang pria kharismatik" hasil googling tadi malam,  banyak ulasan, kriteria dan langkah-langkahnya, kira-kira begini resume nya 

Kehadiran pria kharismatik selalu dinantikan oleh orang-orang sekitarnya karena ia mampu membangun dan menjaga hubungan baik secara konsisten dalam berhubungan dengan orang lain secara positif.  Kualitas visi dan misi hidup yang diemban  akan mampu membantu meningkatkan seseorang  untuk menjadi seseorang yang "kharismatik". Mulianya visi dan misi akan menunjukkan tingkat kharistmatik.  Seorang pria kharismatik, tidak hanya berbicara dengan mulutnya, namun dengan bahsa tubuh, ekspresi wajah, dan faktor-faktor lain yang mampu menunukkan kekharismatikannya. 

Beberapa masukan tentang cara menjadi "Kharismatik"
  • Mulailah Pada Diri Sendiri. Tanamkan dalam diri sendiri, bahwa Anda memiliki jiwa kharismatik, seperti percaya diri, ramah, dan bijaksana.
  • Selalu Siap.  Melakukan persiapan untuk melakukan sesuatu hal, akan membantu untuk meningkatkan percaya diri. 
  • Senyum. Senyuman  lebih banyak menyampaikan  makna dibandingkan aspek-aspek bahasa tubuh lainnya. Ketika seseorang melihat Anda tersenyum secara instan mereka mengerti bahwa Anda merasa nyaman, relaks dan bersahabat. Seseorang yang memiliki senyuman yang hangat dan menular membuat orang-orang disekitarnya ingin dekat dengannya. That's charisma!
  • Percaya Diri. Sikap percaya diri ini akan nampak dari postur tubuh, sorot mata, dan sikap yang baik dan natural, dengan disertai kalimat-kalimat yang penuh optimisme, positif dan memotivasi.
  • Menghargai Orang Lain. Berusaha menjadikan orang lain merasa berarti, diantaranya dengan menunjukan empati yang tulus sehingga terbangun interaksi positif sebanyak mungkin
  • Tidak Egois. Kharismanya terpancar dari sikap yang setia dan tulus dalam melayani dan kesediaan maju di depan justru ketika situasi genting dan benar-benar membutuhkan seorang pemimpin.
  • Melakukan Kontak Sosial. Lakukanlan kontak sosial dengan masyarakat di lingkungan, untuk membantun komunikasi yang positif, hindarkan kontak sosial yang dapat mengakibatkan Anda terlihat seperti orang aneh yang suka menjamah orang tanpa alasan. 
  • Kontak Mata. Biasakan untuk menatap lawan bicara Anda saat melakukan komunikasi dua arah dan dengarkan dengan seksama apa yang lawan bicara Anda katakan. Memang sulit untuk melakukan poin ini, karena Anda harus melawan egoisme diri Anda untuk mendengarkan apa yang lawan bicara Anda katakan yang belum tentu Anda tertarik dengan apa yang dibicarakan.
  • Memiliki Rasa Humor. Buatlah orang lain tertawa, tanpa menghina mereka sehingga bisa membuat kesan baik terhadap orang lain.Postur Tubuh. Berdiri tegak merupakan salah atu elemen dasar dari bahasa tubuh yangkuat. Pria dengan postur bungkuk terlihat seperti seseorang yang kelelahan, penakut, dan mudah menyerah. Sedangkah pria dengan postur tubuh tegap terlihat seperti seorang pemenang, seorang yang tangguh dan pantang menyerah. Oleh karena itu tegakan bahu dan angkat dagu Anda.
  • Mengingat Nama Orang Lain. Pada saat kita berkenalan dengan orang-orang baru, upayakan ingatlah nama mereka dan pergunakan pada setiap percakapan, sikap ini akan menguatkan komunikasi dan penghargaan terhadap orang lain. 
  • Mengakui Kelebihan Orang lain. Pengakuan secara langsung atas kelebihan orang lain menunjukan penghargaan secara langsung terhadapnya, apabila ada kesempatan tanyakan bagaimana kelebihan itu bisa diperoleh sebagai bahan pelajaran.
  • Jeda dalam Pembicaraan. Gunakan jeda dalam percakapan untuk membuat penekanan setiap kalimat, agar mudah untuk dimengerti.
  • Memberikan Motivasi Kepada Orang Lain. 

Diambil dari berbagai sumber.

0 comments:

Post a Comment